Ingin Bermain Kartu Online Tapi Bingung Pilih Situs Yang Tepat ?
Jihan punya pilihan tepat buat kawan kawan:)
Silakan kunjungi LegendaQQ.net ya :)
Link Alternatif kami : Legendapelangi.com
Wednesday, March 14, 2018
Saat diminta menyebutkan kejahatan perang Jerman di Perang Dunia II, kebanyakan orang akan menyebut genosida terhadap kaum Yahudi, Holocaust.
Tahanan-tahanan Yahudi di kumpulkan di Kamp Konsentrasi Nazi, dipaksa untuk bekerja membuat senjata maupun peralatan perang lainnya, setelah nya mereka di gantung, ditembak, di racun dengan gas maupun di kremasi.
Para Yahudi dikumpulkan dari seluruh penjuru Jerman dan negara jajahannya, yang bertujuan untuk menghapus para Yahudi yang di anggap oleh Hitler, “kaum yang tak diinginkan.”
Para tahanan di paksa untuk membuat rel kereta yang bertujuan untuk mengirim para tahanan ke kamp-kamp konsentrasi Nazi lainnya, mereka dikelabui dengan tugas membuat stasiun kereta api.
Kamp Konsenstrasi Nazi bahkan tidak hanya melakukan Genosida, tapi juga berhasil membuat Jerman menghasilkan pendapatan 60 juta Reinchmark atau setara 125 juta Poundsterling.
_______________________________________
Tetapi semua berbanding terbalik ketika Hitler bunuh diri dan Nazi kalah di Perang Dunia II, segala kejahatan tentara Nazi harus ditanggung oleh masyarakat Jerman sendiri.
Pasukan sekutu secara besar-besaran mulai menduduki wilayah-wilayah di Jerman, salah satunya masuknya Tentara Merah Soviet menduduki wilayah timur Jerman.
Para Tentara Merah Jerman melakukan kejahatan perang selama menguasai wilayah Jerman, mereka menjarah, membunuh, memperkosa orang-orang Jerman.
Pemerkosaan yang dilakukan oleh Tentara Soviet yang paling menjadi sorotan, semua perempuan Jerman dari segala umur diperkosa oleh Tentara Soviet, kebanyakan diperkosa beramai-ramai oelh 5-10 orang (Orgy Rape).
Segala kejahatan perang yang dilakukan Tentara Soviet tidak dicegah oleh siapapun, para pihak sekutu mendiamkan kelakuan Tentara Soviet karena menganggap mereka berada di pihak yang sama sebelumnya.
Meski kelakuan Tentara Soviet berlawanan dengan moral prajurit saat itu, tetapi sekutu mendiamkan perbuatan Tentara Soviet karena tidak ingin menimbukan konflik nantinya, sehingga pihak sekutu mendiamkan perbuatan barbar yang terjadi di Jerman.
Menurut Anthony Beever, kemungkinan ada 2.000.000 wanita Jerman yang diperkosa saat pendudukan Jerman oleh Soviet, dan sekitar setengahnya diperkosa beramai-ramai oleh Tentara Soviet.
Akibat perbuatan biadab Tentara Soviet, banyak korbannya mengalami pendarahan berujung kematian, banyaknya penyakit menular Sifilis, Gonorhea, dll, trauma psikologis, hingga meningginya angka Aborsi saat itu.
Para perempuan Jerman tidak dapat melawan, karena jika melawan, nyawa mereka taruhannya. Tentara Soviet tidak segan-segan membunuh siapaun di wilayah taklukannya, bahkan banyak laporan anak-anak yang dibunuh karena menghalangi jalan ataupun terlalu berisik karena menangis dan menghalangi Tentara Soviet ketika sedang memperkosa Ibunya.
Kependudukan Soviet di Jerman terjadi selama 1945-1948, tetapi puncaknya terjadi di awal kedatangan Tentara Soviet.
Para petinggi dan perwira Soviet sadar dengan kelakuan biadab anak buahnya, tapi didiamkan karena dianggap wanita Jerman adalah hadiah memenangkan perang dan dianggap sebagai penghilang stress setelah para tentara menghadapi perang.
Sebuah memo ditulis oleh Perwira Soviet, Kapten Aleksandr Solzhenitsyn.
Aku dan pasukanku memasuki sebuah rumah nomor 22 di Jalan Hoeringstrasse
yg masih utuh dari luar.
Tetapi, di dalam rumah tersebut kondisinya sudah hancur dan berantakan karena dijarah.
Di kamar tidur utama ku melihat seorang Ibu muda dengan baju acak-acakan sedang duduk dengan tatapan kosong, di sebelahnya terbaring gadis kecil diam tak bernyawa, celana dalam anak tersebut berdarah melorot hingga ke kaki.
Berapa banyak yg telah melakukannya? satu kompi? satu peleton?
Seorang anak berubah menjadi gadis dalam sekejap.
Seorang gadis kemudian berubah menjadi mayat.
Aku mendekati perempuan itu, dan dia berbisik pelan dalam bahasa Jerman
“Toten milch, soldat.”
artinya “Bunuhlah aku,prajurit”
Aku menyuruhnya merapikan bajunya, memberinya roti dan air. Kemudian pergi meninggalkan rumah itu sambil menangis di dalam hati.
Karena Karma adalah sebuah siklus.
———-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment